Tentang sebuah impian
Aku ingin menulis tema ini karena hal inilah yang membuat aku bertahan
di dunia ini. Impian adalah pangkal dari segalanya. Aku memiliki banyak
impian, yang pasti aku bermimpi menjadi orang yang bahagia di dunia
ataupun diakhirat. Kadang aku membayangkan
syurga, aku beserta pria yang begitu kucintai, nabi Muhamad hidup
disebuah tempat yang sama, tidak ada hal yang menyedihkan yang ada
hanyalah hal yang menyenangkan. Walaupun begitu pria itu telah
mengajarkan padaku untuk meraih hal itu tidaklah mudah, sebelum aku
datang ke tempat kami akan bertemu, aku harus melalui kehidupan dunia
fana yang penuh ujian dulu. Untuk itu aku bisa bertahan dengan impian.
Impian adalah iman yang harus kupegang erat. Bukan berarti aku
menyamakan impian dengan tuhan. Aku percaya tuhan, karena tuhanlah sang
pencipta, tuhan juga yang telah mengirim muhamad untuk membimbingku. Aku
makhluk ciptaan tuhan dan akan menjadi pelayannya yang setia. Tapi
dibalik itu semua, aku adalah makhluk yang diciptakan untuk sebuah
kebebasan, kebebasan dalam membangun impian dan merealisasikannya hingga
membuat hidupku penuh warna, yang membuat roman kehidupanku begitu
indah untuk dibaca. Aku tidak ingin kisah hidupku tertulis dengan hal
yang biasa-biasa. Aku ingin menjadi luar biasa, dengan kisah yang luar
biasa jadi ketika ku temui pria yang begitu kuidolakan itu, aku akan
bercerita padanya tentang impian, tentang kisah dan tentang romansa
kehidupanku. Tuhan mungkin telah banyak tahu tentang hidupku tapi
muhamad mungkin belum banyak tahu. Dan aku nanti akan menjadi jama’ah
muhamad menjadi mahkluk yang begitu membanggakan bagi penciptanya.
Kembali lagi ke masalah impian, aku harus mulai dimana? Baiklah kumulai
saja dari bangku sekolah dasar, walaupun aku tak begitu ingat detailnya.
Sepertinya saat sekolah dasar aku bermimpi ingin menjadi orang dewasa
yang memiliki pekerjaan yang menurutku waktu itu sangat baik, ingin jadi
pilot, ingin jadi dokter, ingin jadi polisi, ingin jadi guru dan ingin
menjadi ini dan itu.kurasa banyak impian ku waktu itu tidak hanya impian
besar tapi juga ada impian-impian kecil, tidak hanya impian untuk
diriku tapi juga untuk manusia lain, makhluk lain ataupun dunia lain.
Kadang aku bermimpi ingin memiliki sebuah rumah layaknya istana tapi
disisi lain aku kadang bermimpi tinggal di sebuah pondok kecil yang
begitu tenang. Aku pernah berpikir jadi presiden dan menyingkirkan semua
orang jahat tapi kadang aku juga ingin menjadi rakyat jelata, orang
baik yang selalu membantu orang lain. Terkadang aku ingin menjadi gadis
kecil ayahku yang begitu manis tapi kadang aku juga ingin menjadi putri
yang mendampingi seorang pangeran baik hati, yang rajin menabung, suka
menolong, memiliki senyum manis, tapi kadang aku ingin dimiliki oleh
pria jahat, yang bergaya pemberontak, tidak mempedulikan adat timur,
yang kadang begitu kasar. Aku sipemberontak kecil itu memiliki
impain-impian liar yang berubah-ubah. Mungkin aku bukan seperti orang
hebat yang dari awal memiliki impian pasti yang harus diwujudkan.
Sekolah menengahku mungkin aku juga masih sama, aku punya banyak impian
yang berubah-ubah sesuai ruang dan waktu. Hahaha… pasti yang membaca
tulisanku ini merasa aku tidak akan memiliki masa depan cemerlang Karena
tak punya impian yang pasti, tapi itulah aku, cerita yang kutulis dan
kuucapkan akan sangat tergantung dengan moodku, mood yang berpatokan
pada situasi ruang dan waktu. Jadi jangan heran ketika sewaktu-waktu aku
bercerita tentang sesuatu begitu baik, tapi disisi lain justru
sebaliknya. Aku hanya pencerita, aku akan menceritakan sesuatu sesuai
dengan dimensi ruang dan waktu. Begini saja bayangkan gajah, aku akan
menceritakan gajah padamu dalam beberapa episode karena memang banyak
hal dari gajah yang harus kuceritakan. Suatu kali aku mungkin akan
menceritakan tentang bentuk gajah, kali lain aku akan menceritakan
tentang cara hidup gajah, suatu kali lain lagi aku akan bercerita
tentang kenapa gajah begitu besar, di lain kali lain kali lagi aku akan
bercerita tentang khasiat gading gajah dan disatu sisi lain lagi aku
akan bercerita tentang belalai gajah, jadi tak usah terlalu dipusingkan
ceritaku kawan, aku bukannya pembual tapi aku hanya akan mencoba
memikirkan sesuatu sesuai dengan yang kuinginkan berdasarkan ruang dan
waktu.sekali lagi aku bukan pembual tapi aku hanya bercerita
serpihan-serpihan, para pendengarlah yang mewujudkannnya menjadi sebuah
puzzle tapi mungkin puzzle itu tak akan pernah sempurna, akan ada bolong
disana-sini, karena ceritaku memang takkan pernah bisa meyatu satu
samaa lain, ingat aku pencerita, aku senang bercerita dan ingin
bercerita.
Hingga kinipun masih sama, impianku begitu banyak, suatu waktu aku ingin
kuliah ditempat yang begitu hebat contohnya saja Harvard tapi disisi
lain aku ingin kuliah dipedalaman yang tidak mengenal kompetisi. Suatu
saat aku suka orang baik yang manis tapi disisi lain kadang aku juga
suka dengan orang jahat yang kejam, suatu kali aku ingin keliling dunia
melihat tempat-tempat baru sembari merasakan pengalaman-pengalaman baru
tapi disisi lain aku ingin hidup disebuah tempat yang tenang tanpa
banyak berpikir, cukup hidup sederhana saja, simple kadang kuimpikan
juga. Disuatu waktu aku ingin menjadi orang hebat, salah satu ilmuan
yang akan meninggalkan peninggalam besar dalam sejarah perkembangan ilmu
pengetahuan tapi disisi lain kadang aku bermimpi bagaimana kalau aku
menjadi seorang wanita yang biasa-biasa saja tanpa harus repot belajar
yang kadang diwaktu-waktu tertentu aku benci. Kadang aku ingin menjadi
orang kaya tapi kadang aku malah bermimpi untuk tidak menjadi kaya sama
sekali. Kadang aku bermimpi jadi orang baik tapi kadang aku ingin juga
jadi iblis yang jahat. Aku ingin jadi mother founder DERRJAGADD tapi
disisi lain aku ingin jadi ibu rumah tangga yang baik yang melayani
anak-anak dan suamiku tanpa memikirkan hal lain, tapi tetap saja aku
lebih memilih jadi mother founder DERRJAGADD sepertinya.Ah..
impianku begitu banyak dan abstrak kawan… jika kau bertanya tentang
impianku maka akan sangat tergantung dengan situasi ruang dan waktu.
Tapi jika kau bertanya tentang tujuanku maka dengan mantap aku menjawab
hidup di surga dengan nabi muhamad sebagai pimpinanku untuk menjadi
makhluk yang baik bagi penciptaku. Itu saja… terserah kalau kau ingin
menganggap aku tak punya masa depan cerah.. terserah saja.. aku tak
begitu peduli walau disisi lain aku peduli. Hal yang harus kau ingat
kawan aku pencerita yang ceritanya sangat tergantung dengan dimensi
ruang dan waktu. Walau begitu aku akan berusaha untuk tidak merugikan
orang lain, hanya itu yang bisa kukatakan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar