Minggu, 06 Maret 2016

Tentang sebuah impian
Aku ingin menulis tema ini karena hal inilah yang membuat aku bertahan di dunia ini. Impian adalah pangkal dari segalanya. Aku memiliki banyak impian, yang pasti aku bermimpi menjadi orang yang bahagia di dunia ataupun diakhirat. Kadang aku membayangkan syurga, aku beserta pria yang begitu kucintai, nabi Muhamad hidup disebuah tempat yang sama, tidak ada hal yang menyedihkan yang ada hanyalah hal yang menyenangkan. Walaupun begitu pria itu telah mengajarkan padaku untuk meraih hal itu tidaklah mudah, sebelum aku datang ke tempat kami akan bertemu, aku harus melalui kehidupan dunia fana yang penuh ujian dulu. Untuk itu aku bisa bertahan dengan impian. Impian adalah iman yang harus kupegang erat. Bukan berarti aku menyamakan impian dengan tuhan. Aku percaya tuhan, karena tuhanlah sang pencipta, tuhan juga yang telah mengirim muhamad untuk membimbingku. Aku makhluk ciptaan tuhan dan akan menjadi pelayannya yang setia. Tapi dibalik itu semua, aku adalah makhluk yang diciptakan untuk sebuah kebebasan, kebebasan dalam membangun impian dan merealisasikannya hingga membuat hidupku penuh warna, yang membuat roman kehidupanku begitu indah untuk dibaca. Aku tidak ingin kisah hidupku tertulis dengan hal yang biasa-biasa. Aku ingin menjadi luar biasa, dengan kisah yang luar biasa jadi ketika ku temui pria yang begitu kuidolakan itu, aku akan bercerita padanya tentang impian, tentang kisah dan tentang romansa kehidupanku. Tuhan mungkin telah banyak tahu tentang hidupku tapi muhamad mungkin belum banyak tahu. Dan aku nanti akan menjadi jama’ah muhamad menjadi mahkluk yang begitu membanggakan bagi penciptanya.
Kembali lagi ke masalah impian, aku harus mulai dimana? Baiklah kumulai saja dari bangku sekolah dasar, walaupun aku tak begitu ingat detailnya. Sepertinya saat sekolah dasar aku bermimpi ingin menjadi orang dewasa yang memiliki pekerjaan yang menurutku waktu itu sangat baik, ingin jadi pilot, ingin jadi dokter, ingin jadi polisi, ingin jadi guru dan ingin menjadi ini dan itu.kurasa banyak impian ku waktu itu tidak hanya impian besar tapi juga ada impian-impian kecil, tidak hanya impian untuk diriku tapi juga untuk manusia lain, makhluk lain ataupun dunia lain. Kadang aku bermimpi ingin memiliki sebuah rumah layaknya istana tapi disisi lain aku kadang bermimpi tinggal di sebuah pondok kecil yang begitu tenang. Aku pernah berpikir jadi presiden dan menyingkirkan semua orang jahat tapi kadang aku juga ingin menjadi rakyat jelata, orang baik yang selalu membantu orang lain. Terkadang aku ingin menjadi gadis kecil ayahku yang begitu manis tapi kadang aku juga ingin menjadi putri yang mendampingi seorang pangeran baik hati, yang rajin menabung, suka menolong, memiliki senyum manis, tapi kadang aku ingin dimiliki oleh pria jahat, yang bergaya pemberontak, tidak mempedulikan adat timur, yang kadang begitu kasar. Aku sipemberontak kecil itu memiliki impain-impian liar yang berubah-ubah. Mungkin aku bukan seperti orang hebat yang dari awal memiliki impian pasti yang harus diwujudkan.
Sekolah menengahku mungkin aku juga masih sama, aku punya banyak impian yang berubah-ubah sesuai ruang dan waktu. Hahaha… pasti yang membaca tulisanku ini merasa aku tidak akan memiliki masa depan cemerlang Karena tak punya impian yang pasti, tapi itulah aku, cerita yang kutulis dan kuucapkan akan sangat tergantung dengan moodku, mood yang berpatokan pada situasi ruang dan waktu. Jadi jangan heran ketika sewaktu-waktu aku bercerita tentang sesuatu begitu baik, tapi disisi lain justru sebaliknya. Aku hanya pencerita, aku akan menceritakan sesuatu sesuai dengan dimensi ruang dan waktu. Begini saja bayangkan gajah, aku akan menceritakan gajah padamu dalam beberapa episode karena memang banyak hal dari gajah yang harus kuceritakan. Suatu kali aku mungkin akan menceritakan tentang bentuk gajah, kali lain aku akan menceritakan tentang cara hidup gajah, suatu kali lain lagi aku akan bercerita tentang kenapa gajah begitu besar, di lain kali lain kali lagi aku akan bercerita tentang khasiat gading gajah dan disatu sisi lain lagi aku akan bercerita tentang belalai gajah, jadi tak usah terlalu dipusingkan ceritaku kawan, aku bukannya pembual tapi aku hanya akan mencoba memikirkan sesuatu sesuai dengan yang kuinginkan berdasarkan ruang dan waktu.sekali lagi aku bukan pembual tapi aku hanya bercerita serpihan-serpihan, para pendengarlah yang mewujudkannnya menjadi sebuah puzzle tapi mungkin puzzle itu tak akan pernah sempurna, akan ada bolong disana-sini, karena ceritaku memang takkan pernah bisa meyatu satu samaa lain, ingat aku pencerita, aku senang bercerita dan ingin bercerita.
Hingga kinipun masih sama, impianku begitu banyak, suatu waktu aku ingin kuliah ditempat yang begitu hebat contohnya saja Harvard tapi disisi lain aku ingin kuliah dipedalaman yang tidak mengenal kompetisi. Suatu saat aku suka orang baik yang manis tapi disisi lain kadang aku juga suka dengan orang jahat yang kejam, suatu kali aku ingin keliling dunia melihat tempat-tempat baru sembari merasakan pengalaman-pengalaman baru tapi disisi lain aku ingin hidup disebuah tempat yang tenang tanpa banyak berpikir, cukup hidup sederhana saja, simple kadang kuimpikan juga. Disuatu waktu aku ingin menjadi orang hebat, salah satu ilmuan yang akan meninggalkan peninggalam besar dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan tapi disisi lain kadang aku bermimpi bagaimana kalau aku menjadi seorang wanita yang biasa-biasa saja tanpa harus repot belajar yang kadang diwaktu-waktu tertentu aku benci. Kadang aku ingin menjadi orang kaya tapi kadang aku malah bermimpi untuk tidak menjadi kaya sama sekali. Kadang aku bermimpi jadi orang baik tapi kadang aku ingin juga jadi iblis yang jahat. Aku ingin jadi mother founder DERRJAGADD tapi disisi lain aku ingin jadi ibu rumah tangga yang baik yang melayani anak-anak dan suamiku tanpa memikirkan hal lain, tapi tetap saja aku lebih memilih jadi mother founder DERRJAGADD sepertinya.Ah.. impianku begitu banyak dan abstrak kawan… jika kau bertanya tentang impianku maka akan sangat tergantung dengan situasi ruang dan waktu. Tapi jika kau bertanya tentang tujuanku maka dengan mantap aku menjawab hidup di surga dengan nabi muhamad sebagai pimpinanku untuk menjadi makhluk yang baik bagi penciptaku. Itu saja… terserah kalau kau ingin menganggap aku tak punya masa depan cerah.. terserah saja.. aku tak begitu peduli walau disisi lain aku peduli. Hal yang harus kau ingat kawan aku pencerita yang ceritanya sangat tergantung dengan dimensi ruang dan waktu. Walau begitu aku akan berusaha untuk tidak merugikan orang lain, hanya itu yang bisa kukatakan.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar